6 Skandal Korupsi Terbesar di Indonesia

6 Skandal Korupsi Terbesar di Indonesia

6 Skandal Korupsi Terbesar di Indonesia – Isu korupsi di Indonesia terus menjadi berita yang benar-benar layak diberitakan di media Indonesia dan menghasilkan diskusi yang sangat panas dan perbincangan yang sengit.

Di kalangan skolastik, para peneliti secara konsisten mencari jawaban apakah masalah korupsi di Indonesia memiliki dasar yang mendasarinya dalam tatanan sosial pra-kolonial atau pemerintahan Indonesia merdeka yang kemudian.

Untuk waktu yang lama, harus diakui bahwa masalah korupsi di ranah politik, hukum, dan korporasi Indonesia ada dan tidak bisa dihindari (walaupun ada beberapa tanda yang mengarah ke perbaikan). Pada artikel ini akan membahas 6 skandal korupsi / penipuan terbesar di Indonesia.

Sejalan dengan itu, tanpa basa-basi lagi, mari kita langsung membahas masalah ini.

Daftar Skandal Korupsi / Penipuan Terbesar di Indonesia

1. Korupsi KTP

Pada tahun 2017 lalu, Indonesia tengah menangani mega-skandal korupsi KTP yang melibatkan anggota parlemen tertinggi di Tanah Air, Setya Novanto, yang juga merupakan Ketua DPR dan ketua kelompok politik Golongan Karya. https://www.mustangcontracting.com/

Setya Novanto ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena menangani skandal besar termasuk 170 juta USD aset negara yang diambil, setelah beberapa upaya untuk menghindari prosedur pengadilan.

2. Skandal Freeport McMoran Inc.

Masih berputar di sekitar Setya Novanto, pada tahun 2015, ia disalahkan karena mencoba memaksa 1,8 miliar USD saham dari raksasa pertambangan AS Freeport McMoran Inc., salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, sebagai imbalan atas izinnya untuk tetap bekerja di Provinsi Papua Barat dan oleh karena itu terpaksa meninggalkan sebagai Ketua segera setelahnya. Dia memegang posisinya sebagai anggota parlemen dan diangkat kembali sebagai pembicara kurang dari setahun kemudian.

3. Rezim Orde Baru

Rezim Orde Baru Presiden Suharto (1965-1998) dikenal karena perkembangan keuangannya yang pesat dan berkelanjutan (dengan Produk Nasional Bruto rata-rata +6,7 persen per tahun antara tahun 1965 dan 1996), namun, juga terkenal karena sifat korupnya. Suharto menggunakan pengaturan dukungan untuk menjamin dedikasi bawahannya, mendorong individu dari elit publik dan kritikus.

Sebagai imbalan atas pembukaan bisnis atau posisi politik, Soeharto dapat bergantung pada bantuan mereka. Dengan Angkatan Bersenjata (menghitung perangkat intelijennya) dan aset kolosal (yang berasal dari ledakan minyak selama tahun 1970-an) padanya, ia berubah menjadi puncak kerangka politik dan keuangan publik, mengikuti intensitas patrimonial penguasa konvensional di masa pra masa lalu -kolonial.

Tak ayal, Soeharto adalah salah satu presiden paling berpengaruh di Indonesia di era pra-kolonial.

4. Kasus Penipuan Jiwasraya

Masalah di Jiwasraya kembali ke tahun 2006, seperti yang ditunjukkan oleh laporan review 2016. Tes tersebut juga mengungkapkan adanya ketidakkonsistenan dan kesalahan representasi dalam administrasi dana cadangan dan rencana spekulasi, yang menjamin pengembalian setinggi 13%.

Asmawi Syam, presiden presiden sebelumnya, dan dewan direksi dicopot oleh pemerintah pada November 2018. Kemudian, tinjauan lain setahun yang lalu menunjukkan besarnya kerugian, dan organisasi itu memuji ketidakberdayaannya untuk membayar pemegang polis, mendorongnya untuk menyerukan penyelamatan pemerintah.

5. Skandal Sel Mewah

Di penjara Sukamiskin di wilayah Indonesia, Jawa Barat, otoritas penjara konon memberikan sel mewah kepada narapidana kaya dan berkuasa, yang seharusnya membayar di suatu tempat dalam kisaran 19.000 USD dan 35.000 USD untuk perawatan khusus. Beberapa tahanan bahkan mendapatkan kunci dan memiliki pilihan untuk bepergian ke mana pun mereka mau.

Setelah penggerebekan yang diarahkan oleh KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia, beberapa narapidana dan otoritas penjara ditangkap di sel penjara yang mewah ini. Selain sel mewah, aparat Lapas Sukamiskin juga rupanya memberikan perlakuan unik kepada narapidana tertentu.

Narapidana yang kaya dan berkuasa dapat membeli kemewahan, termasuk waktu keluar dari penjara.

6. Skandal Penyelundupan Garuda

Pembajakan sepeda motor Harley Davidson dan Brompton vintage yang belum dirakit lengkap baru-baru ini diungkap oleh bea cukai dan ekstraksi Bandara Soekarno-Hatta pada 17 November. Investigasi lebih lanjut menemukan tersangka utama penyelundup; Pemimpin Garuda Indonesia sendiri, Ari Akshara.

Kerusakan akibat bea cukai yang belum dibayar bisa mencapai hingga 106.000 USD. Pengungkapan barang selundupan kelas atas konon dilakukan oleh otoritas bea cukai Indonesia pada November 2019 setelah Airbus A330 baru Garuda muncul dari Prancis dalam penerbangan pengiriman.

Arsip penerbangan menunjukkan bahwa pesawat seharusnya hanya mengirimkan kepala dan pekerja pesawat.